Jumat, 04 Februari 2011

Kesabaran itu tak terbatas


Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar ucapan seseorang yang merasa dirinya didzolimi terus menerus lalu ia mengucapkan "Sabar itu ada batasnya Mas..." Ia merasa bahwa kesabarannya telah habis, dan harus segera mengambil tindakan untuk membalas perbuatan orang yang men-dzoliminya. Lalu pertanyaannya adalah benarkah bahwa kesabaran itu bisa habis,.apakah kesabaran itu ada batasnya,.sehingga ketika telah mencapai garis akhir kita bisa berbuat diluar kesabaran itu? untuk menjelaskan masalah ini, marilah kita telusuri secara mendalam tentang hakikat kesabaran.
Definisi sabar
  • Sabar adalah sebuah kesadaran yang timbul dan manifestasi iman dan ikhlas
  • Sabar secara konkret tidak terbatas pada tempat dan waktu
  • Sabar adalah menahan diri dan menanggung penderitaan baik dalam sesuatu yang diinginkan ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang amat dicintai / disenangi
  • Imam al-Ghazali berkata "Sabar adalah suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya adalah atas dorongan agama
Pondasi sabar
Pondasi sabar adalah mengakarnya keimanan seseorang kepada Allah Swt. sebagaimana dinyatakan dalam hadits "Sabar itu sebagian dari iman, iman seseorang yang tebal atau tinggi akan melahirkan watak yang ikhlas, sifat yang ikhlas, berbuat sesuatu hanya karena Allah Swt, Lillahi robbil 'alamin. Orang yang sabar sukar untuk merasakan kekecewaan dan penderitaan, karena orang beriman sudah pasti percaya adanya takdir Allah dan segala karunia merupakan pilihan terbaik dari Allah untuk hamba-Nya.
Maka jika kita melihat keterangan diatas, (terutama pada definisi poin dua) akan dapat diambil kesimpulan bahwa sabar itu tidak terbatas. Karena iman tidak akan sempurna tanpa kesabaran, sehingga tatkala seseorang mengaku kesabarannya telah habis, itu berarti sebaian imannya telah hilang. Dan bagi Mu'min sejati pasti tidak akan membiarkan itu terjadi. Ia akan terus menjaga sekuat tenaga agar imannya tetap kokoh, yang salah satunya yaitu dengan menjaga kesabarannya agar tetap melekat kuat dalam setiap langkah kehidupannya. Wallahu a'lam bis shawab.

(Disarikan dari buku :Hakekat Ikhlas dan Indahnya Kesabaran tulisan KH. MD. Sirojidin.Cetakan I September 2007 oleh penerbit PT. Visi Gagas Komunika.Depok)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar